Bukan hanya buahnya, Pohon kurma juga menarik untuk diteliti, sebab bentuk pohon Kurma itu menyerupai manusia dalam beberapa hal (1) Jika dipotong pokoknya, maka ia tidak akan tumbuh lagi. Sebab, pohon kurma tidak bisa bercabang, sebagaimana pohon-pohon lainnya. (2) Kurma tidak akan bisa berbuah, kecuali dinikahkan (pembuahan) oleh pemilik kebunnya, bisa juga melalui lebih atau angin yang bertiup.
Keunikan buah Kurma yang berbeda dengan buah lainnya adalah mulai masih muda berwarna hijau kemuadian menjadi kuning seperti buah duku rasanya sudah manis dan akan semakin manis bila buah semakin masak dengan warna kecoklatan dan kemerahan. Kurma dapat disimpan dalam waktu yang lama sampai 1 tahun tidak akan membusuk malam semakin manis dan lezat.
Selanjutnya, Nabi Saw menuturkan:’’ hendaknya kalian semua memulyakan paman kalian semua. Para sahabat menjawab:’’ siapa paman kami? Nabi menjawab:’’ Al-Nahlah (pohon kurma). Konon, pohon kurma itu diciptakan karena untuk memulyakan Adam as. Menurut sebuah riwayat, ketika al-Qur’an menjelaskan seputar perumpamaan orang yang beriman itu bagaikan sebuah pohon yang bagus (Sajarotin Toyyibatin). Yang dimaksud ialah pohon Kurma, sebab pohon kurma itu akarnya menancap kuat di dalam tanah. Sedangkan, pohonnya juga kokoh, menjulan tinggi, sementara buahnya sangat bermanfaat. Manusia yang beriman juga demikian, ketika imannya kokoh, kuat melekat di dalam hati, lisannya juga meng-ikrarkan (menyatakan), dan amal perbuatan sehari-hari membuktikan demikian.
Manfaat Buah Kurma
Di dalam sebuah penelitian, Prof. Prefesor Gregory Cochran dan Henry Harpending yang diterbitkan pada 2005, menemukan bahwa orang Yahudi ternyata suka mengkonsumsi Kurma di campur dengan susu. Menurutnya, kurma yang dicampur dengan susu itu bisa membuat anak menjadi cerdas. Secara geogrfis, letak Israil memang mudah sekali untuk mendapatkan kurma. Sebab, kurma itu hanya bisa tumbuh dan berbuah pada tempat yang kering. Jadi, kemungkinan kecil sekali pohon kurma bisa tumbuh dan berbuah di Indonesia atau di Asia Tenggara yang curah hujanya tinggi.
Makkah dan Madinah adalah tempat ritual haji yang penuh dengan keunikan dan keajaiban. Dan, setiap jama’ah haji di kota suci Makkah sudah bisa dipastikan mendapatkan kurma, sebab dua kota suci ini juga menjadi tempat pertanian kurma. Tetapi, tidak semua jama’ah haji menyukai kurma. Sebab, mereka tidak tahu jenis-jenis kurma, apalagi manfaatnya bagi kesehatan. Kurma itu bermacam-macam, seperti; Balach, sukkari, rabi’ ajuwa, dan rutab. Kurma yang selalu digunakan itu berbuka puasa oleh Nabi Saw ialah ‘’rutao dan ajwua’’. Rutab ialah kurma yang basah, rasanya enak dan lezat sekali. Kurma itu menjadi makanan pokok sejak dulu, hingga sekarang bagi orang-orang Arab pada umumnya. Rutab itu terasa lezat nan nikmat ketika digunakan berbuka puasa.
Disamping mencerdaskan, ada salah satu kurma yang memiliki ke-istimewaan. Kurma itu bernama ‘’Ajwah’’ atau Ajwua’’. Kurma ini menjadi buah kesukaan Nabi Saw, sebab kurma ini bisa menjadi penangkal racun dan ilmu hitam (sihir), seperti; santet, pelet, gunan, gendam dll. Oleh karena itu, para Guide Haji, selalu mengajak jama’ah haji ke pasar kurma. Merekapun menjelaskan seputar khasiat kurma Ajawah, walupaun belum pernah membuktikannya. Dan yang paling ironis, Guide itu tidak tahu asal usul kenapa dinakam kurma AJWAH, serta dalilnya.
Ajwah itu berasal dari berasal dari nama seorang anak kecil ‘’AJWAH”. Ajwah adalah nama seorang putri dari Salman al-Farisi, seorang sahabat Nabi yang berasal dari Persia. Kecintaan Salman kepada Nabi Saw membua loyalitas kepada islam begitu tinggi. Puncaknya, Salman mewakafkan sebidang kebun kurmanya untuk biaya perjuangan islam. Untuk mengenang jasa-jasanya itulah, ahirnya Nabi Saw memberi nama kurma tersebut dengan ‘’AJWAH”. Dan, Nabi Saw menjadikan kurma ini sebagai pembuka makan ketika sedang berpuasa.
Menurut medis, kurma Ajwah itu ternyata memiliki kandungan protein 1.8-4.0 %, serta serat 2.0 – 4.0, dan gula sebanyak 50-70 glukosa. Wajar, jika Nabi Saw menganjurkan dan mencontohkan mengkosumsi kurma Ajwah setiap berbuka puasa. Dan, cukup dengan kurma dan air zam-zam penduduk Makkah dan Madinah tergolong sehat wal afyat. Kurma termasuk jenis dari buah-buahan yang kaya akan protein, serat gula, vitamin A dan C, serta mineral, seperti: zat besi, kalsium, sodium dan potassium . Terkait dengan khasiat kurma Ajawah, Nabi Saw menuturkan:’’
Artinya:’’Barang siapa yang makan pagi dengan tujuh butir kurma Ajwah, maka tak akan mencelakainya racun dan sihir dihari itu”. (Riwayat Shahih Al-Bukhari).
Di dalam sebuah pernyataan, ada seseorang yang membenci islam menanggapi hadis ini dengan mengatakan”Wahai orang islam, coba kalian makan kurma itu, lantas minum DDT (racun). Jika tidak mati, maka Nabi kalian benar. Jika kalian mati, maka Nabi kalian berbohong. Sebenarnya, pernyataan ini tidak perlu muncul, sebab jelas-jelas akan menimbulkan dampak yang kurang bagus. Tetapi, apa boleh buat. Realitasnya memang masih ada kebencian-kebencian itu. Dan, tentunya ini tidak perlu dibalas dengan kebencian.
Nilai keberkahan kurma ‘’AJWAH’’ ini karena Nabi sendiri yang menanamnya. Sebab, semua yang yang terucap, serta yang diperbuat Nabi Saw merupakan wahyu ilahai. Nabi Saw menganjurkan memakan kurma Ajwah 7 butir setiap pagi. Barangkali, kandungan tujuh butir Kurma Ajwah itu mampu menetralisir jenis-jenis racun yang masuk dalam tubu. Dan, sihir yang lancarkan seseorang dengan senggaja, juga tidak bisa mengenai orang yang memakan kurma setiap pagi. Menurut sebuah cerita, pohon kurma Ajwah ini masih di dapat di Madinah hingga sekarang. Jadi sudah lebih dari 14 abad atau 1429 tahun sejak pertama kali di tanam oleh Rasulullah Saw, jumlahnya hanya sekitar seratusan pohon. Wallau a’lam
0 komentar:
Posting Komentar